Desa Tenganan

Desa Tenganan adalah sebuah desa yang terbilang tetap tegar bertahan dalam arus perubahan zaman yang pesat dari teknologi informasi. Letaknya agak terpencil 17 kilometer di barat Kabupaten Karangasem, sekitar 65 kilometer dari Kota Denpasar.

Selama ini dalam menjalankan tata kehidupan bermasyarakat mereka berpegang teguh pada peraturan adat desa yang sudah ditulis sejak abad 11, kemudian diperbarui tahun 1842 karena yang asli terbakar. Dengan kekukuhan tersebut, hingga saat ini Tenganan berhasil bertahan dari gerusan arus deras perubahan.

Tenganan tetap bertahan dengan tiga balai desanya yang bersahaja dan deretan rumah adat yang satu sama lain persis sama. Bahkan keturunan pun mereka pertahankan keasliannya dengan melakukan perkawinan sesama warga desa.

Memasuki kawasan yang mulai tersentuh pariwisata sejak tahun 1960 ini, Anda harus melalui gerbang sempit yang cukup lewat satu orang. Sebelum masuk, seperti wisatawan yang lainnya, Anda harus menyumbang sukarela kepada petugas di bangunan kayu semi permanen. Anda pun harus mengisi buku tamu. Tidak ada tiket masuk ke desa yang sekaligus menjadi obyek wisata itu.

Tenganan identik dengan kain geringsing.

Kekhasan kerajinan tangan lainnya yaitu anyaman ata, bahan dasar yang didapat dari Pulau Flores. Kerajinan ini mulai dikenal di Tenganan setelah ada tameng (perisai) yang rusak dalam acara geret pandan, sebuah tarian pemuda. Mereka berusaha memperbaiki sendiri tameng yang mereka beli dari luar itu, dan akhirnya mereka mengetahui caranya. (jjb)



Artikel Terkait:

0 komentar:

 
Copyright © 2012-2016 Wisata di Bali | Didukung oleh Blogger | Desain dan Maintenance oleh IGde Darsana